Selain melibatkan pihak eksternal, co-creation juga dapat dilakukan dengan meningkatkan keterlibatan karyawan. Mengimplementasikan co-creation process dalam innovation culture dapat membantu organisasi untuk berkembang di era yang terus berubah dan penuh ketidakpastian ini. Karyawan sering kali mengalami kesulitan di tempat kerja mereka, terutama ketika mereka dihadapi oleh situasi yang menantang seperti pemotongan anggaran, restrukturisasi, dan peningkatan beban kerja. Pimpinan harus mampu berperan sebagai ‘learning leaders’ yang mampu mendorong proses co-creation dengan mengimplementasikan 3 langkah pendekatan berikut:
Step 1: Individual reflection
Proses co-creation harus dimulai dari setiap level individu, sehingga setiap individu merasa memiliki. Mereka perlu merasakan dan menginterpretasikan apa arti budaya organisasi bagi diri mereka sendiri. Langkah pertama ini mengharuskan individu untuk menjawab: Apa yang saya perjuangkan di organisasi ini sebagai seorang profesional ?
Step 2: Team reflection
Setelah melakukan individual reflection, individu dalam organisasi perlu untuk memahami rekan kerja mereka dan melihat kesamaan untuk lebih memperkuat hubungan mereka sebagai sebuah tim. Para pemimpin dapat memfasilitasi diskusi di lingkup tim dan meminta tiap anggota menjawab: Apa yang tim kami perjuangkan di organisasi kami sebagai profesional?
Setelah itu, tugas tim berikutnya adalah mengidentifikasi tujuan kolektif mereka sebagai sebuah tim dengan menjawab: apa visi tim kami? serta menentukan winning proposition untuk menyusun strategi pencapaian tujuan tim dengan menjawab: ’how we will win?’
Step 3: Organizational reflection
Setiap tim perlu mengidentifikasi mengenai apa yang mereka anggap penting dalam organisasi atau nilai mereka. Setiap tim juga perlu mengidentifikasi perilaku terkait yang sesuai dengan nilai yang mereka Yakini dan paling penting untuk mencapai visi dan strategi organisasi dengan menjawab: Apa yang kita perjuangkan sebagai organisasi kita?
Organisasi yang sehat melibatkan setiap karyawan di setiap level dalam membangun dan innovation culture. Budaya ini tercermin dalam kegiatan dan perilaku mereka sehari-hari. Organisasi perlu mengkomunikasikan Value Statement kepada seluruh elemen anggota organisasi untuk memastikan pencapaian tujuan dan mendorong proses inovasi.
