Pada Seri Agile sebelumnya, kita telah membahas bahwa agile merupakan mindset yang dideskripsikan melalui 4 nilai, didefinisikan melalui 12 prinsip, dan dimanifestasikan melalui berbagai praktik agile.
Agile Practices telah terbukti berguna dalam meningkatkan kolaborasi tim dan kinerja secara keseluruhan untuk berbagai jenis project. Pada artikel kali ini, kami akan membahas mengenai beberapa praktik agile, diantaranya yaitu:
• Iterative and Incremental Development
Tim yang agile merancang, mengimplementasikan, dan menguji produk mereka secara bertahap (sedikit demi sedikit) dibandingkan menunggu hingga produk selesai seutuhnya untuk mengetahui mana proses yang salah/ bagian mana yang tidak berfungsi dan belajar dari hal tersebut.
• Product Backlog
Pekerjaan dari sebuah project besar seringkali perlu dipotong-potong untuk memudahkan identifikasi tahapan dalam penyelesaian project. Oleh karena itu, dalam praktik agile dibuatlah product backlog, yaitu daftar pekerjaan yang disusun berdasarkan prioritas mana yang harus dilakukan terlebih dahulu berdasarkan kebutuhan customer.
• Daily Meeting/Daily Scrum
Rapat seringkali berjalan tidak efektif dan memakan banyak waktu. Untuk itu, tim yang agile menerapkan daily meeting atau daily scrum , yaitu sesi singkat (+/-15 menit setiap harinya) untuk berbagi informasi dan progress mengenai pengembangan produk yang sedang mereka kerjakan.
• Retrospective
Retrospective merupakan sesi yang dilakukan untuk membahas apa yang baru saja selesai dan menentukan langkah apa yang dapat diambil selanjutnya untuk membuat proses pengembangan product menjadi lebih baik dan meningkatkan kinerja tim.
Keempat praktik ini hanya beberapa contoh dari berbagai praktik agile. Secara lebih spesifik doing agile dilakukan dengan berbagai pendekatan dan metodologi, misalnya yaitu Scrum dan Kanban.